Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2009

sebuah tulisan

Saya pernah punya dua orang teman, namanya Pria dan Lara. Mereka berdua itu aneh, mereka selalu saja bertentangan. Pria suka hitam, Lara suka putih. Mereka pernah berdebat sampai berjam-jam hanya karena mereka sebuah Teori Kepribadian. Pria sangat setuju dengan konsep Freud, sedangkan Lara sangat tidak setuju dengan rumusan yang dibuat Freud. Pria suka berlari, Lara suka berjalan santai. Pria suka tertawa dengan keras, Lara tidak suka tertawa keras. Apapun yang disukai Pria, tentu Lara tidak suka, begitupun sebaliknya. Pernah suatu saat, Lara sedang mendengarkan lagu-lagu Radiohead dari Handphonenya, Lara bersenandung, sambil menghentak-hentakan kakinya ke lantai mengikuti irama lagu. Ternyata Pria berjalan melewati Lara, mereka tidak saling menyapa, namun Pria bias mendengar lagu yang Lara sedang nyanyikan, dan Pria tau itu adalah lagu Radiohead. Pria bergegas pulang, dan menghapus semua lagu Radiohead dari komputernya, padahal ia sangat menyukai band ini sejak SMP. Mereka selalu be

Pindah dan Sore

Ini adalah hari ketiga dimana gue harus pindah kamar. Yapp, pemindahan kamar secara paksa, gue kira Cuma gertak sambel doing. Kakak gue bilang kalo dia mau pindah kamar, terus nanya kapan gue bisanya, gue bilang “aduh lagi sibuk-sibuknya”, dia jawab, kalo entar dipindahin aja gimana?”, gue sih setuju-setuju aja, tapi ngerasa ga mungkin mindahin barang segaban tanpa gue. Taunya, setelah dibuai setetes rum, pulang-pulang gue mendapatkan sebuah kenyataan pahit [lebai, sumpah], kamar gue dipindahin ke sebuah kamar bekas pengantin dengan warna tembok, pink-putih, belang-belang gitu. Aduh mata gue ga siap kalo tiap malem tidur ditemani warna seperti itu. Yang bikin miris lagi, semua fasilitas yang biasanya ada di kamar pun lenyap, jadi di kamar yang sekarang, bener-bener ga rame. Hah. Pindah ke sebuah tempat yang baru emang ga gampang karena kita belum punya banyak cara buat nikmatinnya. Butuh pengalaman yang banyak buat bisa nikmatin segala perpindahan dan perubahan *** Kalo ditanya milih m

perhatian ya...

Perhatian, siapa yang ga tau kata ini? Menurut gue perhatian itu merupakan salah satu dasar kebutuhan manusia yang paling banyak dicari sadar atau tanpa kita sadari. Kalo di entry sebelumnya gue bilang perhatian itu adalah sebuah zat adiktif, itu bukan tanpa dasar. Dan coba liat kata ini dari sudut-sudut yang lebih banyak, kata perhatian yang gue bahas saat ini, bukan kata sifat, tapi sebuah kata benda, benda yang abstrak. Bentuk-bentuk perhatian (attention) itu berbeda-beda, tiap orang punya cara sendiri dalam meraih perhatian dan memberi perhatian pada orang lain. Dan sekali lagi disadari atau tidak, kita semua senang diperhatikan. Diperhatikan disini bukan sekedar ditanya, “udah makan belum?”, namun lebih luas lagi. Menurut gue yang namanya pujian, hinaan, teguran, respon, sanggahan, senyuman, pertanyaan, kemarahan, semua hal yang dapat membuat satu dengan yang lainnya berinteraksi. Dan percayalah kita sebagai manusia sangat membutuhkannya, namun tiap orang mempunyai kadarnya masing

hear not see

“Saya haus” Dia meminum, gelas yang digenggamnya, tanpa setetes pun tersisa. Dia terlihat haus sekali. Lalu dia terdiam lagi, dan berkata, “saya masih haus”. Dia mengambil sebuah gelas baru yang airnya masih terisi penuh. Lagi-lagi dia meminumnya tanpa tersisa setetes pun. Dia diam lagi. Dia mulai gelisah kembali, berteriak sekencang-kencang, teriakan yang sangat memekakan telinga. Matanya merah, terlihat marah, dahinya berkerut, seakan dahinya ditusuk ratusan jarum. “Saya masih sangat haus”, Dia terlihat lesu, pucat, tanpa ada rona di wajahnya, kusam sekali. Orang di sebelahnya, memberikan gelas yang belum ia minum, karena merasa dia lebih membutuhkan. “ambil ini, minum saja”. Dia meminumnya lagi, lagi-lagi tanpa sisa, dia tampak haus sekali, mungkin dia kelelahan. Setelah ia meminum 3 gelas dan menyelesaikan adegan marah-marahnya. Dia pun tertidur, tampak nyenyak sekali, orang sebelahnya yang lebih dulu tidur, malah tampak gelisah. Dia terus tidur masuk ke alam mimpinya, semakin dala

90% pake otak, 10% pake hati

Ada 2 entry yang ga jadi di-publish, haha, ga siap ah nerima akibat yang bakalan muncul di belakang. Haha. Entah kenapa gue jadi inget sebuah pernyataan “temen” gue waktu SMA. “90% pake otak, 10% pake hati” Dulu gue sangat tidak setuju, akan hal itu, kejam banget kedengarannya. Tapi setelah dipikir-pikir bener juga ya. Pake hati terlalu banyak, kalo kecewa rasa sungguh menyakitkan [berlebihan]. Gue jadi inget lagi sebuah kalimat nasihat dari seorang temen kampus gue, “Gung, tinggal cari di FB, chat, terus ketemuan, kalo ga oke ya udah”, segampang itu kah? Emang sih kalo dipikir-pikir yang namanya nyari status mah sangat lah mudah, bukan bermaksud menghina atau merendahkan wanita/perempuan/cewek, tapi toh emang kebanyakan mereka bisa luluh seketika ama sebuah zat adiktif bernama “perhatian”. Bukannya cowok ga bisa diluluhkan pake cara itu, tapi kalo gue pribadi ga bisa luluh ama yang namanya perhatian. Harus ada factor lain [sok banget ya?]. Contohnya gini deh, sebelumnya bu

CERITA

Sedari kecil Ije sangat ingin menjadi seorang penulis, karena ia ingin menajdi penulis, maka ia sering-sering membaca buku. Ia sering membaca buku agar ilmunya di bidang tulis menulis semakin banyak. Dan suatu saat jika ilmu yang dia punya sudah dirasa cukup, ia baru akan mulai menulis. Dan ia sangat bertekat suatu hari karya akan menjadi sebuah novel legendaries. Itulah mimpinya. Suatu hari ia menemukan sebuah buku, buku itu tipis, berjudul “Cerita”, novel itu ditulis oleh seseorang bernama Kael. Nama penulis yang asing bagi Ije. Ije melihat cover buku itu, hanya berwarna abu-abu polos, dan kata “Cerita” yang berwarna hitam, cover yang sangat sederhana. Ije semakin penasaran akan buku tersebut. Lalu ia mulai membuka halaman pertama buku itu. ia mulai membaca cerita yang ada dalam buku itu. Dikisahkan ada seorang anak laki-laki yang punya impian jadi seorang penulis. Suatu hari ia diberikan sebuah buku berjudul “Cerita”, ia mulai membaca cerita itu, dalam buku itu bercerita tentang seo

selamat, maaf, dan terima kasih

Tanggal 5 mei kemaren temen gue yang jauh-jauh belajar ke sini, ulang tahun yang ke-19. Seperti biasanya, gue bersama teman-teman sepermainan, ngadain acara surprise, yap tradisi kita bersama, bikin kejutan tiap ada yang ulang tahun. Sebe nernya perencanaannya udah cukup mateng, tapi ya tiap acara gini pasti adanya aja, kebodohan-kebodohan yang muncul, haha, tapi akhirnya semua berjalan cukup lancer. Meskipun ada aja, problem-problem kecil, hahaha, mulai dari SMS, yang kekirim ke si Marwannya, motor Marwan mogok, cetak foto (harga dan fotonya, sedikit bermasalah), kartu ucapan yang akhirnya ga sempet kebuat, keceplosan, nempelin clue yang beberapa kali salah, susah nyeburin ke jolang, sampe kue ketinggalan di lokasi. Tapi sukses lah, mudah-mudahan lo seneng ya Mar, happy birthday. *** Semua semakin memburuk tampaknya, dan semakin lama dipikir, dan direnungkan, gue ikut andil besar dalam ketidaknyamanan situasi belakangan ini, dan kalo semakin dirinci, gue si pembuat masalahnya.

Perang batin?

Sering perang batin? Gue sering, dan yang seringbikin gue perang batin adalah hal-hal yang mungkin menurut orang lain itu ga penting. Oke-oke gue bakalan sebutin hal-hal yang bikin gue dilemma.  1. Saat gue lagi di atas motor, dan rambut gue dilanda rasa gatal yang tak tertahankan (gue rajin keramas kok, helm-nya kali), gue sangat bingung buat ngilangin tuh gatel, mau berhenti dulu gitu terus buka helm, terus garuk-garuk kepala di pinggir jalan, bad idea, atau gue ngasih sugesti, dengan nge-garuk-garuk helm, yang sebenernya sama sekali ga efektif. Yang ada makin kayak orang goblok, garuk-garukin helm. 2. Kentut, pas lagi di motor, apalagi kalo lagi ngebonceng orang. Entah kenapa gue sering perang batin kalo tiba-tiba pengen kentut, kebayang ga sih nyiksanya kayak gimana, kalo gue kentut pas ada yang nebeng di belakang, entar kena semburan bau yang tidak enak, kan kasian, ahaha, tapi kalo ditahan-tahan, mules ga kira-kira bakalan muncul selanjutnya.  3. Perang batin selanjutnya adalah,

what a girl wants..

what a girl wants.. haha, lucu, kalo denger kata itu,  kenapa? soalnya gue ngerasa ga pernah nurutin, atau bisa menuhin maunya cewek? ya ga? katanya sih cewek, senengnya diperhatiin, dimanjain, digerayangin, ehhh...salah..yang terakhir..haha yang dipengenin perempuan/cewek/wanita kebanyakan cowok yang penuh perhatian, ga kasar. gue, beh jauh dari kata kayak gitu, bukan lelaki impian deh (haha), yang ada pada males. terus, seneng kalo dibilangin kata-kata paling males di dunia"aku sayang/cinta/suka bla..bla..kamu", jreng, haha langka deh gue bakalan ngomong kayak gitu [yang seriusan]. ya mungkin dibilang basi juga ga apa-apa. terus cewek sangat butuh status, haha, bener ga? dan gue paling males nyari status pacaran, gue lebih seneng, dengan konsep gini, gue suka lo suka, gue percaya lo percaya, kita barengan, saling dukung, selesai, kalo bertahan terus, ya ayo nikah. sayangnya, konsep begitu sulit diterima, alhasil, lagi-lagi pandanganya jadi salah besar, malah banyak yang mik