Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

wow, cerita saya dikritik abis-abisam...

Tanggal 25-26 digelar sebuah workshop film yang digelar ama LA LIGHTS, produsen rokok yang paling getol dan konsisten mengembangkan bakat-bakata banyak orang. Dan gue beserta 8 orang temen, dateng ke acara itu, ya buat nyari referensi buat "proyek" kita bersama. Dengan bayar 10 ribu rupiah, bisa dapet materi dari pemateri yang udah berpenglaman di bidangnya, ada Garin Nugroho, Ifa Isfansyah, Arturo, Sutradara Malaysia Ho Yuhang, dan lain-lain. Selain itu dapet free lunch, free snack, dan atribut lainnya. Dan di hari yang melelahkan itu, kita ditugasin buat satu buah sinopsis cerita buatan sendiri yang akan difilmkan [kalo kepilih nantinya]. Dari seluruh peserta yang kira-kira berjumlah 500an, dipilih 50 besar buat gelaran besoknya, Meet the Producer. Awalnya gue ga mengira bakalan masuk 50 besar, melihat, orang-orang yang dateng ke acara ini udah pada ahli, dan berpengalaman, mereka [mungkin] punya track record yang panjang. Sedangkan gue, iseng-iseng berhadiah. Besoknya gue

Alas Kaki

Saat itu saya heran kenapa kamu selalu bertelanjang kaki. Kamu tampak seperti orang gila, tidak memakai sandal apalagi sepatu. Saya sempat bingung apa kaki kamu tidak sakit. Menginjak panasnya aspal di siang hari, menginjak bebatuan yang kadang begitu tajamnya untuk diinjak hanya dengan kaki yang begitu polos. Jika dikatakan gila, saya rasa kamu tidak gila. Kamu masih bisa berpikir jernih, kamu masih bisa diajak untuk bertukar pikiran. Kamu masih sadar akan apa yang kamu pilih. Secara fisik, kamu bisa dikatakan cantik. Banyak yang tertarik denganmu, meskipun saat mereka melihat kamu ke arah bawah, mereka langsung berpikir 2 kali untuk menyukai kamu. Kamu nyentrik, kemanapun kamu pergi kamu memang selalu jadi pusat perhatian, bukan hanya karena kamu tidak memakai alas kaki. Tapi ada sesuatu yang kamu pancarkan yang membuat orang-orang di sekitar kamu untuk melirik sedikitnya 5 detik. Saya salah satunya yang tertarik kepadamu. Saya bahkan tidak peduli dengan alas an kamu untuk tidak

The Kite Runner

The Kite runnerAdegan demi adegannya bener-bener disusun dengan rapih. Dan sutradaranya tau banget dimana saat emosi kita bener-bener dipacu dan meredakannya kembali. Gue dibawa ke sebuah kisah yang sangat emosional, kesedihan digambarkan lewat senyuman dan diam. Gue pribadi lebih bisa ngerasa sedih sama film-film yang ga terang-terangan mempertontonkan air mata. Dari segi tata kamera dan pengambilan gambar, film ini banyak banget memperlihatkan setting-setting tempatnya secara detail. Buat meyakinkan kita, tentang kondisi Afghanistan sebelum perang. Dan yang paling cerita dan acting pemainnya, ceritanya kuat banget, meskipun sederhana, tapi disampaein secara cerdas. Menyentil pikiran-pikiran kita akan hidup. Pokoknya dialog-dialog yang keluar sangat meaningful. Acting yang paling juara adalah, aktingnya Hassan kecil (Ahmad Khan Mahmoodzada), acting-nya alami banget. Dia bisa membawa gue sampai titik kesedihan yang cukup dalam. Kalo dibilang gue terbawa sampai se-jam setelah film ini s

Pemilu saatnya Jelajah Lembang

Pemilihan Presiden akhirnya tiba, dan gue akhirnya ikutan milih, ini adalah Pemilu pertama gue. Ya gue pengen aja ngerasain gimana rasanya ngambil surat suara,terus nyontreng di bilik suara, terus nyelupin jari ke tinta [norak]. Ternyata biasa aja. Haha. Milihnya bentar, yang ada jadi libur panjang. Kebetulan se-keluarga nganggur juga, dan pastinya menambah kebosanan yang melanda. Ngajak temen kampus? Yang satu pulang kampong, mau nyontreng, yang satu lagi pulang kampong juga, yang satu “tukang anternya” pulang kampong jadi ga mau kemana-mana, yang satu sakit, yang satu entah memutuskan menikmati tiap sudut kost-an entah ada “urusan” jadi komunikasi kurang lancer, yang satu mungkin ada urusan “pribadi” yang harus diberesin, yang satu ke luar kota, tinggal Marwan yang nganggur juga, pegi Cuma be-2, mau kemana?. Jalan ama keluarga mungkin bisa menghibur. Dan akhirnya gue ngasih ide, “Jalan-jalan yuk”. Awalnya sih Mama rada-rada ga mau, dan gue berjuang, sambil ngerayu-rayu, mijit-

hasil foto-foto iseng waktu PMB...

Makan tepat waktu itu penting..

2 hari yang lalu flu datang, kali ini bukan flu biasa yang muncul tiap pagi. Kali ini bikin badan lemes, meriang, dan tak berdaya, haha. Ini bukan tanpa sebab, emang belakangan pola makan gue ga teratur, dibarengi ama aktivitas yang lumayan menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Jadi inget sebuah kalimat dari guru legendaries di SMP, namanya Pak Atina, dia terkenal sangat galak dan disiplin. Waktu ngajar di kelas gue dia sering bercerita tentang masa hidup dia, emang sih dia tegas, tiap pelajaran Matematika datang, urat-urat mendadak tegang, muka mendadak kaku, tapi dari tiap pelajaran gue bisa dapet, banyak banget cerita-cerita dia, mulai dia waktu remajanya gimana, kuliah, dan cerita-cerita yang bikin gue manggut-manggut. Salah satu yang sangat gue inget adalah tentang kesehatan. Ga heran waktu gue SMP, dia tuh udah tua banget, tapi meskipun udah tua, wibawanya makin keliatan, ga ada gumpalan lemak di perutnya seperti bapak-bapak kebanyakan, atau seperti gue yang mulai makin tambun, bad