Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

Review: 20th Century Boys The Movie

Yang suka baca komik-komik Jepang biasanya pada tau nama pengarang yang satu ini Urasawa Naoki . Komikus yang terkenal lewat judul-judul seperti Monster, 20 th Century Boys, Pluto, dan lain-lain selalu menghipnotis saya dengan cerita-ceritanya yang luar biasa dan mengejutkan. Saya bukan seorang penggila komik, tapi entah kenapa saya selalu antusias untuk membaca komik-komiknya waktu SMA. 20 th Century Boys adalah salah satu komik yang paling saya sukai. Ceritanya kompleks, fantastis, dan jenius. Dan saya selalu membayangkan mungkin gay a komik ini difilmkan sepertinya akan keren. Ternyata komik ini telah difilmkan dan saya baru saja menemukan film ini. Terhitung telat sih, karena filmnya sendiri keluar pada tahun 2008. Awalnya saat saya menonton, saya sempat berpikir, apa mungkin cerita yang sepanjang itu bisa dijadikan satu film. Ternyata saat saya menonton filmnya sampai habis, tiba-tiba muncul bacaan to be continue. Saat saya searching ternyata film ini dibuat menjadi trilogy. S

Review: Inception

Dreams within dreams is too unstable! -Yusuf- Jenius! Itu adalah hal pertama yang muncul dalam pikiran saya setelah menonton film ini. Sejak awal melihat trailer filmnya saja saya sudah sangat penasaran dengan film ini, ditambah ratingnya di IMDB.com yang sangat tinggi padahal belum rilis. Nolan dan DiCaprio, kedua nama itu seperti sudah ada jaminan mutu akan film-film mereka . Setelah saya dibuat terkesima dengan film The Dark Knight. Kini Christoper Nolan hadir dengan film yang lebih gila lagi dan tentu saja membuat saya sangat terkesima. Sepertinya saya kehabisan kata untuk mereview film ini. Karena semua hal dalam film ini keren! Lagi-lagi saya kagum dengan Nolan yang menyutradarai sekaligus menulis cerita ini. Dia pintar sekali membuat cerita ini seolah-olah sangat mungkin terjadi di dunia kita saat ini. Meskipun katanya Nolan terinspirasi oleh film Matrix, tapi saya bisa katakan dengan jelas Inception lebih menarik dari Matrix (maaf buat penggemar Matrix). Ceritanya complex tapi

Review: I Know What You Did on Facebook

Trailer film ini begitu menggoda saya. Dan hal itu membuat saya ngebet pengen nonton film ini. Penasaran, sepertinya seru, ringan, dan menyentuh nilai-nilai realitas yang sedang terjadi kini. Saat saya ke bioskop ternyata film ini telah beredar. Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi yang beken lewat film Claudia/Jasmine. Film ini sukses menjadi angin segar ditengah film-film Indonesia yang saat ini sedang beredar seperti "Pocong Muter-muter" dan "Istri Tipuan". Tema film yang diangkatnya pun belum pernah ada yaitu Facebook. Saya salut dengan orang-orang yang nekat memproduksi film sejenis ini yang tampaknya sulit untuk laku. Film ini memang unik dan menyajikan unsur-unsur komedi yang bikin perut geli. Tapi unsur drama juga sangat kencang terasa. Namun saya merasa ada yang kurang dari film ini, apa ya sulit dijelaskan kurangnya greget yang saya rasakan setelah menontonnya. Secara sinematografi film tidak ada yang special. Film ini bercerita tentang seorang perempuan

Review: Shutter Island *Totally Cool*

Which would be worse, to live as a monster or to die as a good man? –Teddy Daniels- Film ini sebenarnya sudah saya tunggu-tunggu kehadirannya sejak lama. Dan di Jakarta film ini sudah beredar, lagi-lagi film-film bagus (yang tidak komersil) lama sekali keluar di Bandung atau mungkin tidak akan keluar (saya jadi ingat nasib film Juno di Bandung). Lupakan tentang lambatnya distribusi film di Bandung. Karena kini saya akan beralih ke film yang super tahun ini. Martin Scorsese benar-benar pintar mengemas film ini. Film ini gelap, misterius, dan bikin penasaran. Di beberapa review banyak yang mengatakan bahwa film ini beralur lambat. Saya tidak sepenuhnya setuju, karena dalam film psychological thriller semacam ini film ini termasuk cepat dan yang pasti tidak membosankan untuk saya pribadi karena banyak sekali kejutan-kejutan. Film ini secara tidak langsung mengajak kita berpikir tentang kenyataan yang sebenarnya. Jadi yang film ini memang bukan film ringan yang bisa kita tinggalkan semeni

Bali-Lombok Trip (part 3)

Hal keempat adalah Indonesia punya banyak pantai yang luar biasa indah. Dan hal itu harus cepat-cepat kita sadari karena orang-orang dari luar negeri saja mungkin banyak yang lebih tau obyek-obyek pantai yang bagus-bagus daripada orang Indonesia itu sendiri. Sayang sekali kan, orang Indonesia sendiri malah sibuk pergi ke Negara-negara seperti Malaysia untuk sekedar belanja. Okei mungkin cukup untuk 4 hal yang cukup disadari tapi sering dilupakan. Karena sekarang sudah mengetik di kompie jadi posting lanjutan ini akan lebih panjang dari 2 mini posting sebelumnya. Dan sepertinya ceritanya akan dimulai lagi ya. Backpacking, istilah ini sudah semakin familiar di telinga kita semua. Sampai-sampai mampir ke telinga saya waktu SMA. Dan saya sangat tergiur untuk mencoba hal yang satu ini. Tetapi hal itu akhirnya terwujud juga di bangku kuliah bersama 3 teman super saya. Tidak tanggung-tanggung backpacking pertama saya langsung ke daerah yang sangat jauh Lombok. Hmm tunggu-tunggu saya dar

Review: Eclipse

Mungkin agak terlambat untuk me-review film ini karena filmnya sudah cukup lama beredar dan tentu laris manis dipasaran. Karena film ini didukung olhe actor-aktor yang katanya digilai oleh para perempuan.Film sebelumnya New Moon sangat mengecewakan dan buruk sekali. Awalnya saya kurang terlalu nafsu untuk menonton film lanjutannya karena takut hasilnya sebals dua belas, tapi karena banyak juga memuji dan tidak sedikit yang menghina eclipse di facebook dan twitter membuat saya penasaran apakah film ini lebih baik atau tidak. Jawabannya, sedikit lebih baik. Ingat sedikit lebih baik. Dialog tetap berlebihan romantisnya, bukan romantic yang saya rasakan tetapi giung (istilah Sunda: Kemanisan). Belum lagi setting bunga-bunga berwarna ungu yang membuat film ini terkesan film romantic yang sangat cheesy . Jangan lupa adegan tenda yang malah mengingatkankita semua pada film Brokeback Mountain. Bagaimana dengan CGI nya? Hmm ada perbaikan yang cukup besar dalam film ini. Para serigala lebih terl

Bali-lombok trip (part2)

Hal kedua adalah orang Indonesia rata-rata ramah. Hal itu bukan sekedar gosip atau mitos belaka. Perjalanan kali ini benar-benar mempertontonkan kehangatan dan kesopanan rata-rata orang Indonesia. Yang harus kita lakukan sebagai wisatawan adalah dengan membalas keramahan mereka yang ramah. Jangan sampai kita malah sombong, yang ada bukan dicintai malah dibenci. Hal berikutnya adalah Indonesia memang kaya budaya. Bahasa, kebiasaan, agama, makanan, pokoknya kaya budaya deh. Selama di kereta saja saya mendengar ragam bahasa jawa. Meskipun saya tidak mengerti tapi tetap terdengar berbeda. Belum lagi istilah culik di Lombok sebelum menikah. Wah itu baru secuil.

Bali-Lombok Trip (part1)

Saya akan coba posting dari hape yang minim ini. Dan nanti juga saya akan memberikan cerita lengkap tentang perjalanan menyenangkan ini berikut info yang mudah-mudahan bisa membantu orang-orang yang sedang googling. Selama liburan ini ada beberapa hal yang sudah diketahui tapi jarang disadari. Pertama Indonesia itu luas sekali. Dan benar-benar luas. Sumatra,Jawa, Bali,Lombok,baru 4 pulau saja rasanya sudah besar sekali.