Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Review: Darah Garuda / Merah Putih 2

Lebih baik dari yang pertama. Dan lebih seru dari Sang Pencerah. Okey sebenarnya tidak adil jika dibandingkan karena berbeda genre tapi kedua film ini saat ini sedang beredar bersamaan dan juga kedua film ini dimainkan oleh dua actor yang sama Lukman Sardi. Darah Garuda merupakan bagian dari trilogy Merah Putih. Dan Darah Garuda adalah film kedua, mungkin tahun depan yang ketiga akan muncul. Merah Putih sebenarnya cukup mencuri perhatian saya tahun lalu, karena saya penasaran dengan kualitas film dengan latar belakang perang dan perjuangan, apakah terlihat murahan atau bermutu. Saat itu saya punya ekspektasi tinggi mengenai film tersebut dan ternyata film tersebut kurang memenuhi harapan saya. Padahal banyak berita tentang keterlibatan para film maker dari Hollywood tapi saya kurang menemukan kualitas Hollywood di Merah Putih, untungnya film yang pertama tertolong dengan actor-aktor yang baik. Bagaimana dengan Darah Garuda atau Merah Putih 2? Wow, melebihi harapan saya, kali ini kualit

Review: Sang Pencerah

"Fanatik itu ciri orang bodoh!" Back with the review. Kali ini saya akan me-review film Indonesia. Film Indonesia memang beberapa hari ini memenuhi bioskop-bioskop. Seperti biasa strategi mengeluarkan film saat lebaran memang cukup ampuh untuk mendongkrak penjualan tiket. Film serius seperti Sang Pencerah saja dipenuhi penonton. Kembali ke filmnya, film garapan sutradara Hanung Bramantyo termasuk film dengan plot yang lambat. Saya sarankan untuk orang-orang yang cepat ngantuk sepertinya tidak usah nonton film ini. Dibalik alurnya yang lambat (mungkin karena ini film sejarah) film ini mampu menyampaikan pesan-pesannya ke dalam pikiran saya. Dan satu hal yang sangat membekas di pikiran saya saat ini adalah: Muhammadiyah bukan ALIRAN ISLAM". Sejak kecil saya sering ditanya oleh orang-orang sekitar mengenai hal tersebut, "Kamu Islam apa, PERSIS atau Muhammadiyah?" Dulu saya sempat bingung, apa Islam juga ada alirannya juga? Setau saya sih Islam ya Islam. Tidak perl

Hal-hal dilematis di bulan Puasa

Bulan puasa sama dengan waktunya reunian. Di bulan ini event Buka Bareng atau lebih beken dengan nama BUBAR pasti getol banget diadain tiap tahunnya. Bayangkan setiap tahunnya dalam sebulan ada berapa kali BUBAR, mulai dari SD, Kelas 6 SD, SMP, SMA (dibagi 2 kelas X dan XII), Kuliah dibagi 2 (Teman sepermainan dan Angkatan), ditambah BUBAR plus-plus yang kadang dadakan diadakan diluar prediksi semula. Tapi sayangnya saya tidak bisa ikut semua BUBAR yang ada, dari semua BUBAR akhirnya saya hanya ikut 3 saja. Itupun dengan berbagai pertimbangan. Istilah belagunya sih diseleksi dulu. Sisanya dengan sangat menyesal saya harus mengatakan tidak bisa datang. Mungkin banyak yang bilang saya sombong atau sok sibuk. Okey mari saya sedikit jelaskan disini, meskipun saya yakin tidak semua orang yang ingin saya beritahu alasan saya ini akan membaca blog ini, setidaknya usah dulu toh? Bulan Puasa adalah bulannya para pedagang. Saya anak keluarga pedagang dan konveksi pakaian, ya tidak jauh-jauh dar

20th, Love Life

Akhirnya saya sampai juga di angka yang sempat ditakuti oleh teman-teman saya yang telah lebih dulu merasakan angka ini. Secara logika yang berubah hanya angka toh? Tapi saya punya pandangan lain mengenai perubahan angka depan yang kini saya miliki. 20 tahun, sadar tidak sadar dan mau tidak mau kini saya menyandang angka ini. Selama 20 tahun saya sudah berbuat apa sih? Untuk diri sendiri? Untuk keluarga? Untuk para teman-teman? Ternyata saya belum bisa berbuat banyai pada mereka semua juga pada diri sendiri. Entah ya belakangan saya merasa beberapa tahun ke belakang saya banyak buang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang penting dan kurang manfaat. Setahun yang lalu ketika saya menginjak angka 19 tahun, saya membuat sederet list keinginan selama setahun kedepan. Setelah say abaca lagi list tersebut, wow saya patut bersyukur karena 80 persen terwujud semua. Tapi saya jadi membaca ulang keinginan saya tersebut, hanya beberapa poin yang sebenarnya penting malah tidak terwujud.