Langsung ke konten utama

Penantian


Berbulan-bulan mungkin berselang. Hingga akhirnya saya menemukan situasi dimana saya harus menulis lagi. Sampai-sampai tampilan blogger telah berganti, dan jujur saya kebingungan dengan apa yang terjadi. Tapi sudahlah semua hal bisa berganti, berubah, bahkan hilang. Namun bukan perubahan blogger yang membuat saya kembali menulis disaat ini. Alasan saya harus menulis adalah, para pembaca blog ini. Saya benar-benar terkejut dengan para pembaca blog ini yang mungkin jumlahnya tidak banyak tapi kalian mencoba meresapi setiap tulisan yang saya buat. Dan saya rasa kalian semua paham betul akan perubahan-perubahan yang terjadi di blog ini terutama dari segi penulisan.

Terima kasih pada blogger yang berhasil membuka mata saya dengan tampilan barunya. Tampilan baru yang membuat saya tidak sengaja meng-klik sebuah button comment dan munculah komentar-komentar terakhir yang hinggap di blog ini. Yang membuat saya terkejut adalah kebanyakan dari pembaca artikel demi artikel di blog ini, menemukan dan membaca posting di blog ini tanpa sengaja, karena Google. Seperti sudah berjodoh, tulisan-tulisan yang dulu pernah saya publish menemukan penikmatnya. Saya berterimakasih karean kalian membuat saya menjadi berpikir bahwa apapun yang kita tulis, apapun ide yang kita miliki, apapun pemikiran-pemikiran yang kita tulis, belum tentu hanya masuk ke tong sampah. Bukan berarti tulisan yang kita publish di jutaan tulisan lainnya di jagat dunia maya ini hanya akan berakhir sebagai tulisan yang tak berguna. Karena di tempat yang tidak kita duga, di tempat yang mungkin tidak kita ketahui, dan pada orang yang tidak kenali, tulisan tersebut bisa saja memberi manfaat atau mungkin menginspirasi.

Mungkin ini disebut atau layak disebut penantian. Setelah sekian lama saya berhenti menulis, ternyata hasrat ini tidak bisa dibohongi lebih jauh lagi. Dan inilah saatnya. Semoga kali ini tulisan ini bisa menjadikan inspirasi lagi. Entah besok, atau setahun kemudian. Seperti tulisan sebelumnya. Terima Kasih semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak