Sudah beberapa bulan, entah masuk hitungan tahun, saya kurang peduli akan ada atau tidaknya seorang pendamping atau bahasa anak jama sekarang pacar kali ya. Ya saya tidak seambisius waktu SMA, dimana saya benar-benar ingin mempunyai hubungan dengan seseorang. Dan jika tidak ada, rasanya saya begitu hampa. Meskipun waktu SMA banyak yang tidak sampai “resmi” pacaran. Yang pasti, selama SMA ada saja seseorang yang membuat hubungan dengan saya tapi tanpa status yang tidak jelas.
Saat masuk masa kuliah. Keinginan itu masih ada dan malah ingin mencoba sesuatu pengalaman baru. Tapi niat “jahat” itu dibatalkan karena banyak pertimbangan. Akhirnya saya tidak terlalu menggebu-gebu harus punya. Meskipun sempat ada sedikit “drama” di tahun pertama saya kuliah, namun tetap pada akhirnya tidak jadi. Lagian saya punya teman-teman yang telah begitu baiknya mengisi waktu dan pikiran saya selama ini. Dan saat saya ditanya “Gung kenapa ga nyari pacar lagi?”. Saya selalu jawab, “Lagi ga pengen, ga terlalu nafsu buat punya pacar” atau dengan kalimat lainnya yang tetap dengan satu maksud, memang sedang tidak ingin. Saya sempat berpikir, waduh jangan-jangan sekarang pikiran saya sudah berkembang menjadi lebih dewasa. Sehingga saya lebih mementingkan karir dan hal-hal lain ketimbang berbagi hati dengan orang lain. Bahasa sederhananya : Lupa untuk membuat suatu hubungan.
Tapi entah ada angin darimana yang mendadak memenuhi pikiran saya. Ketika saya bangun tidur, tersebut sebuah kalimat, “Maybe I need someone”. Dan entah kenapa saya begitu yakinnya akan kalimat itu.
Dan karena hal itu saya harusnya sudah mulai mencoba berbagi hati lagi, dan mencoba membuat hubungan yang lebih serius. Saya mulai kepikiran lagi untuk mulai mencari. Atau mungkin, obral hati. Hahaha.
Komentar
Posting Komentar