Langsung ke konten utama

9-10-11

"Kata orang hari ini tanggal cantik"
"Cantik?"
"Iya seolah-olah berurutan"
"Oh begitu ya, tapi Aku merasa biasa saja"

Begi menunduk sambil berpikir apalagi yang harus ia utarakan agar perempuan di hadapannya itu bisa merasa antusias hari ini. Begi mengetuk-ngetukan jari-jarinya ke meja. Si perempuan masih juga terlihat acuh tak acuh dengan sikap Begi. "Berapa tahun ya kita sudah saling mengenal?" tanya Begi ragu. Si perempuan memandang mata Begi dengan tatapan yang mengintimidasi seolah Begi siap diterkam sewaktu-waktu, "Aku tidak ingat, memang kenapa?". Begi menggaruk-garuk dahinya. "Rasanya sudah hampir satu tahun ya?".

"Satu tahun, wow, lama juga ya Aku berada dalam siklus yang tidak berujung seperti ini"
"Maksud kamu?"
"Sudah setahun kita melewati berbagai tanggal yang kamu bilang cantik, tapi tetap Aku belum juga paham apa tujuan Kamu membawa Aku ke tempat-tempat yang aneh!"
"Aneh ya?"
Begi menunduk ia merasa semuanya sia-sia. "Mungkin ini jadi tanggal cantik yang terakhir melengkapi pertemuan kita yang ke-30..."

"Terakhir?" si perempuan bertanya seolah-olah ia belum mau mengakhiri pertemuan demi pertemuan.
"Aku hanya bingung"
"Aku lebih bingung"
"Kenapa?"
"Bahkan hingga kini Aku tidak tau dimana sebenarnya posisi Aku berada dalam hidup Kamu"

Begi belum juga bersuara.

"Apa Aku berada di garis paling depan? Atau ternyata aku tidak berada dalam lintasanmu?"
"Simbol ini mengikatku" ucap Begi sambil menunjukan jari tengahnya yang dilindungi oleh sebuah cincin berwarna putih.
"Lalu kenapa Kamu terus memanggil Aku Begi?"
"Dan kenapa kamu selalu datang?"

Keduanya membisu dan saling berpandangan.

"Apa Kamu punya nama?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak