Mungkin beberapa orang menganggap saya sebagai orang yang sangat ribet dan sulit untuk mencari pasangan. Terlalu selektif atau mungkin menggunakan standar yang terlalu tinggi. Sebenarnya tidak juga, memang saya selama ini selalu menyebutkan bahwa saya mencari yang "bertampang" dan "berotak". Tapi itu hanya kriteria ideal bukan? Semua orang saya rasa mempunyai kriteria idealnya masing-masing.
Lalu ketika ada yang bilang, "Sebenernya pilihannya kan banyak Gung, cuman Kamu aja yang ga ngebuka hati?". Saya jadi berpikir, banyak dari mana? Hmm, ya mungkin jumlah banyak yang dihitung teman saya berdasarkan orang yang *maaf kalau enek* mungkin hanya sekedar naksir-naksiran kepada saya. Dan itu bukan hitungan kalau menurut saya.
Yang masuk hitungan adalah yang memang benar-benar menaruh perhatian sangat lebih mungkin, saya yakin itu jumlah hanya sedikit. Tapi yang kadang jadi persoalan saya adalah, setiap saya yang mulai menaruh perhatian pada seseorang selalu ada-ada saja. Ada-ada saja disini adalah beberapa faktor yang tidak memungkinkan untuk saya lanjutkan ceritanya. Patah hati? Tidak juga sih, mungkin kecewa iya.
Lalu siapa yang saya cari sebenarnya? Sederhana, orang yang benar-benar mau mendengarkan saya. Mendengarkan, bukan hanya ingin didengar. Karena selama ini dalam banyak kasus yang sudah-sudah, kebanyakan saya sedikit sekali bercerita apalagi mengenai masalah serius. Paling-paling saya bisa heboh atau ribut untuk hal-hal yang kurang penting. Saya tau hal itu sangat sulit dicari, seorang dosen saya pun pernah bilang, mencari orang yang benar-benar mau mendengarkan itu sulit. Memang jika ingin didengar maka dengarkan juga orang lain, sayangnya saya sudah praktekan kalimat itu, tetap saya sosok itu masih berada di angan-angan.
Mungkin suatu hari.
Lalu ketika ada yang bilang, "Sebenernya pilihannya kan banyak Gung, cuman Kamu aja yang ga ngebuka hati?". Saya jadi berpikir, banyak dari mana? Hmm, ya mungkin jumlah banyak yang dihitung teman saya berdasarkan orang yang *maaf kalau enek* mungkin hanya sekedar naksir-naksiran kepada saya. Dan itu bukan hitungan kalau menurut saya.
Yang masuk hitungan adalah yang memang benar-benar menaruh perhatian sangat lebih mungkin, saya yakin itu jumlah hanya sedikit. Tapi yang kadang jadi persoalan saya adalah, setiap saya yang mulai menaruh perhatian pada seseorang selalu ada-ada saja. Ada-ada saja disini adalah beberapa faktor yang tidak memungkinkan untuk saya lanjutkan ceritanya. Patah hati? Tidak juga sih, mungkin kecewa iya.
Lalu siapa yang saya cari sebenarnya? Sederhana, orang yang benar-benar mau mendengarkan saya. Mendengarkan, bukan hanya ingin didengar. Karena selama ini dalam banyak kasus yang sudah-sudah, kebanyakan saya sedikit sekali bercerita apalagi mengenai masalah serius. Paling-paling saya bisa heboh atau ribut untuk hal-hal yang kurang penting. Saya tau hal itu sangat sulit dicari, seorang dosen saya pun pernah bilang, mencari orang yang benar-benar mau mendengarkan itu sulit. Memang jika ingin didengar maka dengarkan juga orang lain, sayangnya saya sudah praktekan kalimat itu, tetap saya sosok itu masih berada di angan-angan.
Mungkin suatu hari.
Satu lagi catatan tidak penting di blog ini.
Komentar
Posting Komentar