Langsung ke konten utama

Bertemu Diamt

Saya sering merasa nyaman ketika saya berada di tengah-tengah orang-orang yang tengah tertawa riang saling bercanda penuh bahagia.
Namun ketika berada di tengah di situasi tersebut sebenarnya saya lebih merasa nyaman untuk menjadi penonton sambil sedikit mencuri rasa bahagia mereka.

Rasanya dengan diam dan hanya melihat saya merasa sudah ikut terlibat dalam gelak tawa itu. Namun sering sikap seperti itu dianggap merusak suasana karena seolah-olah tidak bisa menikmati suasana. Padahal salah besar saya sangat menikmatinya. Karena itu ya sesekali saya pun ikut-ikutan mengeluarkan suara semata-mata ingin mempertahankan suasana yang ada.

Entah kenapa saya baru menyadari hal ini, bahwa saya sering menemukan kenyamanan saat diam namun ada orang di samping atau di depan saya. Namun orang itu tidak membuat saya canggung atau pun kikuk untuk diam. Sulit menemukan orang yang bisa diajak berdiam bersama dengan kenyamanan yang tinggi tanpa perlu takut orang tersebut merasa bosan dengan suasana diam. Saat diam bersama, kita masuk ke dalam alam imajinasi kita masing-masing dan seolah-olah bertemu disana. Pada akhirnya diharapkan dapat saling mengerti apa yang ada di pikiran masing-masing. Andai saja bisa seperti itu.

Komentar

  1. bisa seperti itu. sangat bisa. tapi saya juga blm pernah sih. tepatnya, saya membayangkan. ketika berada di tengah bising, tapi saya merasa hening.

    *maaf komentar lagi y..

    BalasHapus
  2. oh, ada yg ketinggalan. saya biasa seperti itu sama hujan. rasanya persis seperti yg kang agung bilang. saling mengerti apa yg ada dalam pikiran masing2. tapi itu juga lagi2 cuma ada di benak saya. karena ga ada manusia yg saya kenal, yg begitu. hmm... kang kapan2, silahkan singgah di blog saya atau notes ya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak