Saya sering merasa nyaman ketika saya berada di tengah-tengah orang-orang yang tengah tertawa riang saling bercanda penuh bahagia.
Namun ketika berada di tengah di situasi tersebut sebenarnya saya lebih merasa nyaman untuk menjadi penonton sambil sedikit mencuri rasa bahagia mereka.
Namun ketika berada di tengah di situasi tersebut sebenarnya saya lebih merasa nyaman untuk menjadi penonton sambil sedikit mencuri rasa bahagia mereka.
Rasanya dengan diam dan hanya melihat saya merasa sudah ikut terlibat dalam gelak tawa itu. Namun sering sikap seperti itu dianggap merusak suasana karena seolah-olah tidak bisa menikmati suasana. Padahal salah besar saya sangat menikmatinya. Karena itu ya sesekali saya pun ikut-ikutan mengeluarkan suara semata-mata ingin mempertahankan suasana yang ada.
Entah kenapa saya baru menyadari hal ini, bahwa saya sering menemukan kenyamanan saat diam namun ada orang di samping atau di depan saya. Namun orang itu tidak membuat saya canggung atau pun kikuk untuk diam. Sulit menemukan orang yang bisa diajak berdiam bersama dengan kenyamanan yang tinggi tanpa perlu takut orang tersebut merasa bosan dengan suasana diam. Saat diam bersama, kita masuk ke dalam alam imajinasi kita masing-masing dan seolah-olah bertemu disana. Pada akhirnya diharapkan dapat saling mengerti apa yang ada di pikiran masing-masing. Andai saja bisa seperti itu.
Entah kenapa saya baru menyadari hal ini, bahwa saya sering menemukan kenyamanan saat diam namun ada orang di samping atau di depan saya. Namun orang itu tidak membuat saya canggung atau pun kikuk untuk diam. Sulit menemukan orang yang bisa diajak berdiam bersama dengan kenyamanan yang tinggi tanpa perlu takut orang tersebut merasa bosan dengan suasana diam. Saat diam bersama, kita masuk ke dalam alam imajinasi kita masing-masing dan seolah-olah bertemu disana. Pada akhirnya diharapkan dapat saling mengerti apa yang ada di pikiran masing-masing. Andai saja bisa seperti itu.
bisa seperti itu. sangat bisa. tapi saya juga blm pernah sih. tepatnya, saya membayangkan. ketika berada di tengah bising, tapi saya merasa hening.
BalasHapus*maaf komentar lagi y..
oh, ada yg ketinggalan. saya biasa seperti itu sama hujan. rasanya persis seperti yg kang agung bilang. saling mengerti apa yg ada dalam pikiran masing2. tapi itu juga lagi2 cuma ada di benak saya. karena ga ada manusia yg saya kenal, yg begitu. hmm... kang kapan2, silahkan singgah di blog saya atau notes ya...
BalasHapus