Langsung ke konten utama

Review: Secretary



Peter: Are you doing something sexual?
Lee
: Does this look sexual to you?

Film yang sangat menarik untuk ditonton apalagi untuk dikaji secara psikologis. Saya direkomendasikan oleh seorang teman untuk menonton film ini. Dari sekilas cerita teman-teman saya, saya hanya menangkap film ini bercerita tentang masochist saja. Dan yang saya bayangkan pada awalnya ada film ini akan berisi warna-warna kelam. Ternyata saya salah kira, film ini jauh dari warna-warna kelam. Meskipun ceritanya agak sedikit kelam. Saya lebih senang memberi label film ini sebagai, a black comedy romantic. Karena sebenarnya dasar ceritanya agak kelam dan terlihat mengenaskan. Namun hal itu terjadi di bagian awal film, semakin ketengah saya malah banyak menemukan unsur komedi romantis. Tidak seperti komedi-komedi romantis lainnya yang banyak membuat kita tersenyum saat menontonnya, di film ini saya pun banyak tersenyum tapi sambil mengerutkan dahi karena merasa sedikit ngilu dengan beberapa adegan.

Film ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Lee Holloway yang diperankan sangat baik oleh Maggie Gyllenhaal, dia ternyata mempunyai kebiasaan aneh. Saat dia merasa tertekan atau sedih dia suka melakukan pengalihan dengan menyakiti diri sendiri. Suatu saat ia mencoba melamar pekerjaan untuk sebuah posisi sekretaris di kantor hukum milik E. Edward Grey (James Spader). Dengan modal sebuah sertifikat skor mengetik Lee diterima di kantor tersebut. Dari awal Mr. Grey sudah menunjukan gelagat aneh. Mr. Grey semakin hari semakin galak pada Lee. Dan Mr. Grey sering mengintip saat Lee sedang mencoba menyakiti dirinya. Sampai pada akhirnya Lee dipanggil ke ruangannya dan Mr. Grey pun menyuruh Lee membungkuk dengan tangan di atas meja. Mr. Grey pun memukul *maaf* pantat Lee. Lee yang awalnya bingung lama-lama merasa senang dengan hal yan dilakukan Mr. Grey padanya. Dan dari sanalah Lee semakin tertarik dengan Mr. Grey.

Yeah, love moves in mysterious ways! Itulah yang berusaha ditunjukan dalam film ini. Dari hal-hal yang kita pikir aneh atau ajaib. Lee yang senang “disakiti” jatuh cinta pada bossnya yang ternyata senang “menyakiti” .

Saya rasa wajar jika film ini memenangkan film terbaik pilihan juri dalam Sundance Film Festival pada tahun 2002. Karena film ini menyajikan kisah cinta yang tidak biasa tapi tetap enak untuk dilihat. Akting Maggie sangat bagus dalam film ini. Tidak lupa James Spader yang juga memerankan sosok yang kaku dan gugup dengan baik.

Secara keseluruhan film ini sangat saya rekomendasikan, 8 dari 10 saya berikan untuk film ini. Saya berharap banyak suatu saat film-film Indonesia bisa sebaik film ini.

Director: Steven Shainberg

Release Date: 14 November 2002

Awards: Nominated for Golden Globe. Another 14 wins & 17 nominations
You are the child of god's holy gift of life. You come from me. But you are not me. Your soul and your body are your own, and yours to do with as you wish
(Burt Holloway)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak