Langsung ke konten utama

Fenomena Calon Artis (katanya) RD...

Kalau sekarang sih udah bisa dibilang artis soalnya dia udah punya iklan. Tapi lama-lama saya salut sama strategi marketingnya artis yang satu ini. Kalau suka merhatiin jalan-jalan di Bandung, pasti kita bisa liat banyak banget poster-poster yang berisikan foto dia plus tulisan-tulisan lainnya.

Poster yang pertama saya lihat adalah, "RD jago akting dan iklan...bla..bla...". Kesan pertama yang saya rasakan saat itu, "Apa Sih". Esoknya saat melihat lagi, "Garila Ih", esoknya lagi "Gila ni orang niat banget jadi artis". Bener RD sangat nafsu jadi terkenal seantero Indonesia mungkin. Sampai-sampai urat malu pun mungkin sudah putus sekali.

Dan strategi pemasaran RD tuh termasuk yang inovatif menurut saya. Belum pernah ada orang yang pengen jadi artis sampai seniat itu bikin poster dan ditempel dimana-mana, come on girl, kalau takdir jadi artis ga akan kemana. Tapi poster-poster itu sukses sih mencuri perhatian sampai beberapa teman saya pun membuka facebooknya, dan saat saya membuka facebooknya, "Wew". Saat semakin dilihat, "Narsis banget nih orang", diperhatikan sekali lagi pagenya. "Jijay dan Alay".

Sebenernya sih sah-sah aja kalau pengen jadi artis selama punya tampang dan bakat yang kuat. Meskipun di Indonesia tampang jadi syarat utama, akting belakangan. Tapi jangan berlebihan juga sih. Jadinya kan bahan ketawaan dimana-mana. Dan yang bikin saya tambah bingung kok banyak banget yang mau jadi fans nya di FB. Wah jangan-jangan yang fansnya juga ngebet jadi artis.

Sebenarnya saya ingin sekali mencantumkan link blog beserta video-videonya. Tapi setelah dipikir-pikir artis yang pengen melejit kayak gitu bisa aja cari-cari masalah biar popularitasnya naik. Tau-tau saya dituntut atas pencemaran nama baik lagi.

Ngutip iklan rokok, "Pengen Eksis? Jangan Lebay Plis!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak