Langsung ke konten utama

blog kedua

Punya blog satu saja sebenarnya sudah cukup repot, maksudnya belum tentu kita punya tulisan-tulisan yang layak publish (menurut standar masing-masing) setiap bulannya. Bulan ini saja, saya baru menelurkan dua entry. Produktivitas saya dalam menulis hal-hal yang tidak jelas bukannya menurun, tapi banyak tulisan-tulisan yang tidak jadi dipublish karena beberapa alasan.

Mulai dari alasan, tidak PD dengan salah satu entry. Hal itu kerap terjadi ketika saya membaca ulang tulisan yang saya buat, kadar ketidakjelasannya sangat tinggi sehingga saya memutuskan untuk menyimpannya baik-baik di folder-folder komputer saya.

Alasan lainnya ketika, ada sebuah kejadian yang ingin saya komentari. Dan ternyata belum sempat terpublish, ketika diniatkan untuk diedarkan, kejadian itu sudah terlampau basi.
Dan alasan yang paling banyak membuat saya urung me-publish tulisan adalah masalah privacy. Ouu, mungkin agak sedikit berlebihan. Tapi mungkin ini dialami oleh beberapa orang yang saat berada di kondisi yang sedang tidak baik, lalu mencurahkannya melalui tulisan. Dan ingin diterbitkan entrynya, tapi ternyata mempunyai muatan pribadi yang sangat banyak. Sehingga takut-takut orang-orang yang kenal kita malah menyimpulkan yang tidak-tidak. Jadinya kita tidak jadi menerbitkan entry itu. Namun hal lain akan terjadi ketika sebenarnya kita masih ingin entry itu diterbitkan di dunia maya ini. Dengan harapan mungkin ada orang lain di luaran sana (yang tidak dikenal) membaca dan memahami apa yang kita rasakan. Dan pilihannya akan jatuh pada membuat blog yang kedua. Cara ini cukup aman sebenarnya. Karena orang-orang yang kita kenal mungkin hanya akan fokus pada blog yang sudah diketahui.

Blog kedua ini memang cukup bermanfaat meskipun kemungkinan tidak akan ada yang membaca akan sedikit. Tapi yang paling penting adalah dengan membuat blog kedua, kita tetap bisa me-publish tulisan-tulisan tidak jelas dan bermuatan pribadi tanpa harus semua orang yang kita kenal ketahui. Saya pun menjadikan blog di MP sebagai blog cadangan, padahal blog di MP sudah ada lebih dulu. Dan rasanya menulis di MP, saya tidak terlalu merasa takut untuk membagi sedikit kisah hidup yang muatan pribadinya lebih banyak. Meskipun beberapa orang tau alamat blog MP tersebut, tapi tidak apa-apalah.

(Tulisan ini terinspirasi dari sebuah blog kedua yang teman saya miliki, yang saya temukan secara tidak sengaja, terus menulis ya)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak