Langsung ke konten utama

N.O.V.E.M.B.E.R

Pikiran saya jelang akhir bulan ini makin semerawut. Antara sulitnya kuliah, rumitnya organisasi, carut marut pertemanan, dan kebingungan akan asmara. Setiap orang tentu punya konsep idealnya masing-masing. Dan saat kita merumuskan konsep apa yang ideal untuk diri sendiri, kita malah melupakan apakah konsep ideal yang kita ciptakan ini juga ideal bagi orang lain?

Tentu jawabannya relative, bisa saja malah menjadi sangat ideal dan bisa saja malah membuat segala sesuatu menjadi semakin buruk. November ini saya semakin dihadapkan dengan realitas hidup. Dan tentu konsep ideal pun diuji disini. Apakah konsep itu memang ideal atau malah konsep penuh dengan balutan “kepentingan yang benar-benar untuk diri sendiri”.

Tentang perubahan yang begitu cepat saat ini tidak terbesit sedikitpun di pikiran saya. Saya dengan berbagai konsep ideal dan harapan yang tinggi. Perlahan seperti dibebani oleh keinginan yang tidak pasti. Saya ingin yang seperti ini, saat terjadi malah tidak sesuai dengan harapan. Saya pun menjadi semakin emosional ketika berhadapn dengan manusia-manusia yang dengan bangganya mempertontonkan adegan yang kadang “tidak perlu” dan “tidak masuk akal”, masih percaya? Dengan tegas saya jawab tidak.

November tahun ini benar-benar melelahkan. Saya dipaksa untuk tetap menyatukan, menyeimbangkan, dan menyelaraskan otak dan hati. Karena kini keduanya semakin ingin berjalan masing-masing.

November tidak akan peduli dengan ini semua. Dia tetap saja melaju hingga hitungan terakhir sambil tersenyum sinis. November sepertinya akan terus menyesakan pikiran saya, hati nurani mulai jenuh untuk membantu otak. Dan pada akhirnya inilah November dan saya tetap harus menjaga keduanya agar tetap selaras.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak