Lucu dan geli sendiri kalau mengingat-ingat kisah salah satu teman saya. Dia adalah sosok perempuan muda yang dinamis dan cukup cerdas. Pemikirannya pun kadang-kadang luar biasa. [sebenarnya agak males juga muji-muji orang ini..hahaha]
Tapi semakin saya mengenal, saya semakin menemukan sisi konyol dalam hidupnya. Ya dibilang sepele juga tidak, tapi dibilang penting ga penting juga. Perilaku konyol ketika sedang PMS [katanya sih], mencak-mencak sendiri beserta protes panjang. Sepertinya ada bom yang akan meledak sebentar lagi.
Keinginannya untuk nikah muda pun, kadang membuat saya tergelitik. Begitu indahnya ketika mendengar impian-impian nikah mudanya. Dan saat saya yang menolak nikah muda, dia memberikan beberapa bantahan [atau pembelaan] tentang nikah muda. Namun terkadang keinginan tidak sejalan dengan kenyataan. Untuk mendapatkan suami tentu tidak semudah membeli sebungkus permen di warung. Perlu pertimbangan yang banyak. Dan tentu kalau ingin nikah muda, pencarian di mulai dari sekarang-sekarang ini.
Kriteria yang dicari, mapan, matang, menawan. [bener ga?]
Sayangnya saat pencarian menemukan orang dengan criteria 3M tadi sangat sulit.
Dan yang anehnya saat saya menyebut-nyebut nama seseorang dia malah benar-benar memikirkannya dan itu terlihat serius. Saat menemukan yang 3M, ternyata sudah menikah. Menemukan yang menawan ternyata “sama”. Dan yang terkakhir ini, dengan modal kejadian sebelumnya, mulai cek cincin di jari, atau melihat lebih teliti yang ditaksir. Dia tampaknya sudah bisa tidak begitu cepatnya naksir. Itu terbukti ketika bertemu dengan pria cukup mapan, cukup matang, dan cukup menawan. Dia tidak terlalu tergiur kali ini. Tidak seperti biasanya.
Terang saja, kali ini pria itu adalah seorang gay.
Jadi apa masih ingin nikah muda?
Tentu, penyanyi dangdut sampai pegulat, dia siap!
Tampaknya terus lanjut…hahaha
Komentar
Posting Komentar