Langsung ke konten utama

for clarification

kemaren, setelah sekian lama, gue nonton lagi, nonton city of ember.
awalnya segh ga ada niatan nonton, tapi gara-gara kepala gue dan temen-temen yang lainnya pada sakit setelah kenyang ama mata kuliah statistik yang ga dimengerti, ya ide nonton gue cetuskan, yang artinya kita bolos kuliah kepribadian, dan ternyata mendapat respon yang luar biasaa, sampai akhir kata kita setuju.

dan inilah yang mau diklarifikasi, ada satu temen di kelompok gue yang ga ikut *mudah-mudahan baca*, bukan karena ga ngajak atau ga mau ngajak, atau lagi, niat-niat buruk lainnya, tapi setau gue dia begadang semaleman, dan pas kuliah statistik aja dia kebablasan, dan pas gue denger lagi dari seorang temen gue, katanya dia mau balik ke Jakarta, dan perasaan serba salah muncul, pertama, dia lupa PIN atm nya, yang berakibat, kekurangan duid minggu ini, ke-dua, dia ga mau ditraktir karena itulah cara dia menghargai orang, yah, mau dipaksain juga ga bisa, ke-tiga, ditraktir aja ga mau, apalagi di-pinjemin alias di-utangin?, bingung nya sejibun, dan aslinya gue jadi ga tega buat maksa ikut nonton, jadi ya harus gimana gue juga ga tau..

dan munculah sms kayak gini, what an over-speculated-cynical-self-centered-brat.

wew, jadi ga enak hati, takut salah paham atau gimana, gue jadi mikir yang aneh-aneh, apalagi pas gue ol tiba-tiba di-invis, waduh, makin ngerasa ga enak, dan pas baca blog-nya, makin aja ga enak hati.
*buat yang diharapkan baca*, maap, kalo langkah kita tepatnya gue salah, mudah-mudahan lo bisa ngerti, maksud gue.

okok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak