Wah ini udah mau 2013 ya? Serius? Kiamatnya dipending dulu ya. Itu artinya saya masih diberi kesempatan buat mewujudkan keinginan-keinginan yang belum tercapai. Biasanya posting akhir tahun itu identik sama flashback. Saya adalah salah satu orang yang seneng banget buat flashback, seburuk apapun masa lalu, bagi saya selalu ada tempat untuk diingat kembali suatu hari nanti. Saya yang hari ini bukan terbentuk dari 1 atau dua hari melainkan 22 tahun. Jadi ga ada salahnya toh mengingat kembali moment penting dalam hidup?
2012, dulu orang-orang heboh bahwa tahun ini akan terjadi kiamat. Saya sih percaya ga percaya. Sisi percaya itu yang membuat saya kayak lari dikejar anjing buat ngejar kata-kata LULUS KULIAH. Bayangin deh masa pas kiamat saya belum sempet ikutan acara wisuda yang membosankan itu? Buat apa dong saya cape-cape ngerjain laporan Psikodiagnostik sampe jereng, ngedengerin beberapa pengajar yang suka bingung sendiri akan apa yang disampaikannya, sampai baca-baca buku yang tidak ingin dibaca kalau ga sempet nyicipin yang namanya wisuda. Ini adalah salah satu motif kecil yang agak aneh (disamping motif lainnya yang agak serius, ehem). And I did it. Serius saya ga nyangka lho bisa melangkah sejauh ini. Seseorang yang IPK nya ga segede temen-temen se-angkatannya, seorang yang punya nilai C banyak di mata kuliah hitungan, seseorang yang tiap ujian ga pernah serius belajar, dan seseorang dengan tingkat pesimis yang tinggi : ternyata bisa melewati ujian final tersebut. Jujur, saat berkuliah saya sempat merasa sangat bodoh dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain. Dimana teman-teman saya dengan mudahnya dapet nilai A sedangkan saya lebih sering akrab dengan nilai B atau C. Tapi Allah itu punya rencana lain, yang seringkali mengejutkan.
Lulus kuliah itu sebenarnya bukan terlepas dari beban lho ya, tapi masuk ke beban yang lebih lagi. Ibaratnya tugas ortu dalam segi finansial udah selesai. Saya pribadi sih jujur merasa malu dan menyusahkan jika setelah lulus kuliah dan dielu-elukan kelulusannya eh ternyata hanya berdiam diri di rumah dan masih minta jajan. Masa-masa tersebut merupakan masa yang sangat memainkan emosi. Keinginan saya setelah kuliah adalah mandiri, bikin bangga, dan ga nyusahin keluarga lagi. Lagi-lagi rencana-Nya datang tak terduga, saya yang sebelum lulus pun sudah gatel pengen kerja sedikit demi sedikit sudah paham seluk beluk proses pencarian kerja mulai dari reputasi perusahaan, jenis pekerjaan, tahapan demi tahapannya, serta trik-triknya. Semua itu alhamdulillah membuat saya tidak terlalu sulit untuk sekedar dipanggil untuk test ataupun wawancara. See, seseorang yang IPK nya hanya sekedar rata-rata dan di kampus terkadang dipandang sebelah mata dengan IPK segitu eh ternyata ada juga yang mau manggil, Lebih terkejutnya lagi, hampir semua psikotest saya bisa lewati dengan lancar. Saat itu saya jadi sadar, bahwa oh ternyata saya tidak sebodoh itu ya.
Hingga akhirnya saya bisa diterima di sebuah perusahaan. Meskipun tidak langsung benar-benar bekerja dan keseringan gaji buta. But that's a long story. Panjang rasanya, tapi semua itu terjadi di tahun ini. Semua terjadi dalam satu tahun yang rencananya terancam kiamat. 2012, merupakan tahun yang sangat penuh dengan berkah dan kejutan. Mimpi saya satu per satu terwujud. Mungkin Tuhan menyuruh saya untuk mulai membuat mimpi yang baru. Tahun depan saya akan mulai mengejar mimpi yang lain.
(Barusan baca sebuah catatan kecil di binder saya tentang wish list tahun 2012, lulus dengan IPK cumlaude, hal itu memang tidak terjadi, tapi sama sekali saya tidak kecewa karena ada hal lain yang menggantinya)
Komentar
Posting Komentar