Langsung ke konten utama

Komunitas Film di Bandung

Hari Minggu kemarin saya diundang oleh salah satu kakak tingkat saya di kampus yang sudah lebih dulu terjun ke dunia komunitas film. Saya yang tergabung dalam komunitas film yang bernama Sublimotion awalnya merasa sedikit tidak yakin untuk menghadiri undangan tersebut. Alasannya sederhana, komunitas Sublimotion bukanlah komunitas yang terlalu serius-serius amat dan lagian kita sangat baru. Hal itu sempat membuat saya agak sedikit kebingungan akan acara kumpul tersebut, disana saya mau ngapain ya?

Setelah datang saya agak surprise dengan siapa saja yang akan datang ke acara tersebut. Ternyata yang datang adalah komunitas-komunitas film yang sudah cukup punya nama dan sudah cukup “senior”. Saya sedikit minder,wah jangan-jangan apa yang akan mereka bahas adalah topic yang saya tidak mengerti. Saya pun diberi beberapa helai kertas tentang apa yang akan dibicarakan hari ini. Saat saya membaca, saya masih kurang mengerti, namun intinya komunitas film di Bandung masih maju sendiri-sendiri.

Dan acara pun dimulai, masing-masing memperkenalkan diri, benar saja Sublimotion adalah yang paling muda. Nama kita pun masih asing disebutkan. Kita memakluminya, karena lagi-lagi wajar saja karena kita masih baru dan dari awal kita tidak ngotot menjadi komunitas yang paling terkenal.

Setelah sesi perkenalan selesai, pembicaraan pun semakin seru. Saya yang masih meraba-raba dan mencoba mencerna obrolan mereka pun hanya diam sambil mengganti arah pandang sesekali. Namun obrolan itu cukup membuka mata saya akan eksistensi komunitas film di Bandung.

Bandung yang terkenal dengan kota yang kreatif kurang terdengar gaung komunitasnya di luar kota. Hanya beberapa komunitas yang berhasil terkenal di luar kota. Padahal saya yakin komunitas film di Bandung itu banyak sekali. Hal itu terjadi karena tidak adanya forum resmi yang bisa menjadi wadah tempat berkumpulnya komunitas-komunitas film.

Sehingga untuk mengapresiasi karya satu komunitas dengan komunoitas lainnya agak kurang. Saya sendiri kurang update terhadap karya-karya dari komunitas lain. Karena Sublimotion belum ‘kenalan” dengan komunitas manapun.

Dari hasil pembicaraan kemarin, para komunitas pun tampaknya sepakat untuk saling mendukung dan membangun komunikasi antar komunitas. Rencananya pun akan dibuat sebuah site yang berisi tentang update dari komunitas di Bandung.

Kalau begini bukan tidak mungkin, festival film di bandung suatu hari bisa terwujud.

Komentar

  1. KOMPETISI VIDEO (AGF-BC Community Entrepreneurs Challenge Wave 3)


    Halo Kawan-kawan,

    ingin ikutan dalam kompetisi video yang diselenggarakan oleh British Council bersama Arthur Guinness Fund!!
    http://www.youtube.com/watch?v=QMU5Gg4lCTM


    kami membuka kesempatan bagi kamu penyuka film Indie dan Dokumenter, terbuka untuk pemula lohhhhhh..
    6 kelompok finalis yang beruntung akan mendapatkan:
    a. Pelatihan dan bimbingan praktisi film dan televisi selama proses pembuatan film documenter singkat.
    b. Kamera HD yang digunakan saat pembuatan film dokumenter akan menjadi milik masing-masing kelompok.
    c. Film dokumenter singkat hasil karya para finalis akan ditayangkan dalam malam penganugerahan juara Community Entrepreneurs Challenge Wave III.

    Selain mendapatkan itu;
    1. Juara 2 akan mendapatkan 3 iPad untuk masing-masing anggota kelompok (satu kelompok terdiri dari 3 anggota.)
    2. Juara 1 akan mendapatkan hadiah bernilai total hingga IDR 50,000,000.
    batas penerimaan aplikasi sampai tanggal 31 July 2012. untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi http://www.britishcouncil.org/id/indonesia-entrepreneurship-cec.htm
    atau email ke sri.nalarani@britishcouncil.or.id

    kami tunggu karya kamu

    salam dan sukses selalu,
    Sri Nalarani
    British Council – Indonesia

    BalasHapus
  2. Sebelumnya perkenalkan nama saya fajar.. sekarang saya bekerja di KitaTV.com..
    kitatv.com ini adalah TV Online anak muda yang ber tagline Is your Everywhere TV..!!
    Sehubungan dengan adanya Acara "BIOSKOP KITA" Di kitaTV.com, dimana acara tersebut adalah acara yang memutarkan Film Film Indie. Ini Sebagai Apresiasi kami terhadap perkembangan perfilman di indonesia, khususnya film indie yang sudah menjamur di berbagai kalangan.. baik di kalangan pelajar SMU, mahasiswa atau hanya sekedar hobby..

    Maksud dan tujuan saya adalah ingin mengundang dan mengajak agan agan yang punya film Independent untuk berbagi hasil karya.

    posting ini bertujuan untuk mengumpulkan film-film indie sekaligus “sedikit” turut serta dalam memajukan “dunia perfilman independent” yang nantinya film pilihan, akan ditayangkan di acara BIOSKOP KITA Di KitaTV.com. yang disiarkan setiap hari pada pukul 11 siang dan jam 9 malam.


    Persyaratan Film:

    1. No Porn, No SARA, NO MAHO
    2. Film udah dapet izin share dari yang punya.

    Format Share Film :

    Judul Film :
    Lokasi Pembuatan :
    Tahun Pembuatan :
    Link Youtube :
    Sinopsis :

    Atau bisa kirim dalam bentuk DVD ke
    Redaksi KitaTV.com // Komplek Green Kawaluyaan No B6 Jalan Kawaluyaan Raya, Soekarno Hatta - Bandung 40285.

    Dan sertakan juga Biodata lengkap pengirim..

    Untuk Info lebih lanjut bisa menghubungi saya :

    Email & YM : Fajarmarantika2@yahoo.com

    Terimakasih.. !!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengingat

Beberapa hari ini saya banyak mengingat. Aktivitas yang kadang padatnya minta ampun, kadang juga kosongnya bikin ngelamun. Penyakit lupa saya makin menjadi, menurut mitos katanya yang pelupa itu banyak salah ama orangtua. Tapi secara ilmiah ada yang bilang orang pelupa gara-gara kebanyakan makan makanan yang banyak mengandung MSG. Ya meskipun, masih banyak lagi penyebab-penyebab lupa lainnya, yang saya pun belum tau pasti, saya menjadi pelupa seperti ini gara-gara apa. Saya mencoba meningat-ingat apa-apa saja yang terjadi beberapa hari ini, beberapa minggu ini, beberapa bulan ini, dan beberapa tahun ke belakang. Dan begitu banyak yang terjadi, sampai-sampai saya tida bisa mengingat semuanya, hanya kejadian-kejadian yang menimbulkan kesan khusus yang bisa saya ingat, itu pun samar, entah kesan baik, buruk, sedih, senang, takut, dan lainnya. Saya tidak menyangka saya sudah sampai sejauh ini, begitu banyak yang terlewati begitu saja. Saya tidak pernah menyangka apa yang ada di sekitar

Percaya Diri, Am I?

Hello, sudah lama rasanya tidak menuangkan huruf-huruf di blog ini. Daripada keburu usang dan tua saya akan mencoba menulis tentang PD. PD disini bukan mata kuliah Psikodiagnostik (sebuah mata kuliah berseri paling banyak,sampe 7 lho) yang menghiasi sanubari saya selama kuliah melainkan tentang percaya diri. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa saya itu memiliki tingkat PD yang tinggi. Kelihatannya mungkin iya tapi nyatanya dan sejujur-jujurnya saya adalah orang yang pemalu dan mudah minder. That's the truth. Tapi sekarang bisa dibilang sudah agak mendingan dibandingkan dulu lho. Dulu waktu TK sampe SD kelas 2an saya masih suka bersembunyi dibalik ketiak Ibu saya ketika ada Om dan Tante yang ke rumah. Atau bersembunyi di kamar dengan jantung berdebar-debar karena takut ditanya (sekarang juga masih sembunyi di kamar tapi dengan alasan yang berbeda). Dan sedikit-sedikit hal itu mulai berubah ketika saya menyadari bahwa tubuh saya tidak cukup lagi untuk bersembunyi di balik ketiak Ib

Sebuah Hari Istimewa

Semua orang pasti memiliki beberapa tanggal dalam hidupnya yang dijadikan sebagai hari istimewa. Hari yang akan terasa berbeda dari biasanya. Hari dimana kita terkadang tidak bisa tidur karena tidak sabar menanti datangnya esok. Hari dimana jantung kita terasa berdebar lebih cepat dari biasanya. Hari dimana kita tidak sabaran untuk segera menemui hari itu. Itulah sesuatu yang disebut istimewa menurut saya. Ada beberapa hari, diantara 365 hari dalam setahun yang kita tandai. Saya pun memilikinya. Beberapa hari istimewa, entah itu berisi kesenangan atau berbalut kesedihan. Karena sesuatu yang istimewa tidak selalu berisi tawa. Sayangnya tidak semua orang bisa paham akan apa yang kita sebut istimewa. Saya berkata setiap kamis istimewa belum tentu orang pun dapat beranggapan sama atau minimal memahami apa yang kita rasakan saat menghadapi hari itu. Seharusnya saya dapat memahami hal itu, tidak merasa keberatan ketika orang lain menganggap hari itu adalah hari yang biasa saja. Tidak berhak